Senin, 26 Desember 2011

tips cedera engkel

Akhir-akhir ini saya senang futsal dengan rekan-rekan saya, minimal seminggu sekali. Kadang saat futsal, ada saja rekan yang menderita cedera engkel atau biasa kita nyebutnya engkel keseleo. Bagi kita yang senang olahraga futsal atau basket, cedera ini sering kita jumpai. Biasanya terjadi saat kita berlari kemudian terpeleset dengan salah tumpuan atau saat setelah melompat kita salah menjejakkan kaki waktu mendarat. Tentunya sangat menjengkelkan bila engkel kita cedera. Karena sangat nyeri terutama untuk menjejakkan kaki ke tanah, bengkak, dan kita jadi berhenti bermain futsal atau basket, untuk sementara menjadi penonton.
Sebenarnya cedera engkel yang sering terjadi ada 2 macam, yaitu strain ankle dan sprain ankle injury. Strain terjadi ketika otot atau tenden kita terlalu meregang, sedangkan sprain, cedera yang lebih serius, adalah peregangan pada ligamen (jaringan ikat yang menghubungkan antar tulang). Sekitar 85% dari semua cedera engkel adalah sprain ankle dan 45% nya merupakan cedera saat olahraga. Sekitar 50% orang yang pernah menderita bisa kambuh lagi. Kebanyakan cedera engkel (sekitar 85%) adalah inversion injury yaitu kaki tertekuk ke arah dalam, sehingga terjadi peregangan pada ligament bagian luar. Sedangkan cedera engkel karena kaki tertekuku ke arah luar jarang terjadi, dikarenakan posisi anatomis kaki kita.
Ada beberapa derajat dari cedera engkel, tapi tidak akan saya bahas pada tulisan ini. Yang lebih penting adalah penanganan awal kita terhadap cedera yang kita alami. Biasa yang saya lihat bila ada salah satu rekan yang cedera, maka yang lainnya beramai-ramai memberikan solusi. Ada yang menyuruh dipijat, langsung ditekuk seperti waktu kram, disuruh jongkok, dan lainnya. Sebenarnya penanganan yang benar ada  4 prinsip. Untuk lebih mudahnya biasa disingkat dengan R I C E.
1. Rest atau istirahat
Mengistirahatkan kaki yang cedera dari gerakan berlebihan yang tidak perlu dan dari gerakan menahan beban badan dengan menjejakkan kaki ke tanah. Kruk (crutches) atau bidai (splint) sangat membantu.
2. Ice atau es
Kompres es digunakan untuk mengurangi bengkak. Dilakukan 20 menit tiap jam selama bengkak masih ada
3. Compression
Engkel dan kaki dibebat dengan bebat elastis atau stocking khusus dengan rapat tapi tidak erat. Jika bengkak menyebabkan bebat terlalu erat, harus direnggangkan secepatnya
4. Elevation
Kaki diletakkan di atas letak jantung selama 48 jam pertama. Ini dilakukan untuk meminimalisir bengkak dan memar.
Selain itu, bisa diberikan obat pereda rasa nyeri. Tentu penggunaannya harus sesuai instruksi dokter.
Cedera engkel dengan penanganan yang sesuai kebanyakan sembuh antara 2 sampai 6 minggu. Cedera yang berat memerlukan waktu yang lama sekitar 12 minggu dan memerlukan fisioterapi untuk mengembalikan kekuatan dan koordinasi otot. Tindakan bedah jarang diperlukan. Bila kita mengalami nyeri terus menerus dalam jangka waktu lama atau cedera engkel kambuhan, tindakan bedah mungkin diperlukan.
Oleh karena itu, sebaiknya sebelum olahraga kita melakukan pemanasan dan  pilih sepatu yang sesuai dengan aktivitas yang kita lakukan.
Semoga bermanfaat…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar